Entri Populer

Kamis, 18 Agustus 2011

RAMADHAN OH RAMADHAN


BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Di bulan Ramadhan saat ini, kita sering mendengar ada sebagian da’i yang menyampaikan bahwa tidur orang yang berpuasa adalah ibadah. Bahkan dikatakan ini adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sehingga dengan penyampaian semacam ini, orang-orang pun akhirnya bermalas-malasan di bulan Ramadhan bahkan mereka lebih senang tidur daripada melakukan amalan karena termotivasi dengan hadits tersebut. Dalam tulisan yang singkat, kami akan mendudukkan permasalahan ini karena ada yang salah kaprah dengan maksud yang disampaikan dalam hadits tadi. Semoga Allah memudahkan dan menolong urusan setiap hamba-Nya dalam kebaikan.

Derajat Hadits Sebenarnya

Hadits yang dimaksudkan,

نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ ، وَصُمْتُهُ تَسْبِيْحٌ ، وَدُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ ، وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ

“Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah. Diamnya adalah tasbih. Do’anya adalah do’a yang mustajab. Pahala amalannya pun akan dilipatgandakan.”

Perowi hadits ini adalah ‘Abdullah bin Aufi. Hadits ini dibawakan oleh Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman 3/1437. Dalam hadits ini terdapat Ma’ruf bin Hasan dan dia adalah perowi yang dho’if (lemah). Juga dalam hadits ini terdapat Sulaiman bin ‘Amr yang lebih dho’if dari Ma’ruf bin Hasan.
Dalam riwayat lain, perowinya adalah ‘Abdullah bin ‘Amr. Haditsnya dibawakan oleh Al ‘Iroqi dalam Takhrijul Ihya’ (1/310) dengan sanad hadits yang dho’if (lemah).
Kesimpulan: Hadits ini adalah hadits yang dho’if. Syaikh Al Albani dalam Silsilah Adh Dho’ifah no. 4696 mengatakan bahwa hadits ini adalah hadits yang dho’if (lemah).

Tidur yang Bernilai Ibadah yang Sebenarnya

Setelah kita menyaksikan bahwa hadits yang mengatakan “tidur orang yang berpuasa adalah ibadah” termasuk hadits yang dho’if (lemah), sebenarnya maknanya bisa kita bawa ke makna yang benar.
Sebagaimana para ulama biasa menjelaskan suatu kaedah bahwa setiap amalan yang statusnya mubah (seperti makan, tidur dan berhubungan suami istri) bisa mendapatkan pahala dan bernilai ibadah apabila diniatkan untuk melakukan ibadah. Sebagaimana An Nawawi dalam Syarh Muslim (6/16) mengatakan,

أَنَّ الْمُبَاح إِذَا قَصَدَ بِهِ وَجْه اللَّه تَعَالَى صَارَ طَاعَة ، وَيُثَاب عَلَيْهِ

“Sesungguhnya perbuatan mubah, jika dimaksudkan dengannya untuk mengharapkan wajah Allah Ta’ala, maka dia akan berubah menjadi suatu ketaatan dan akan mendapatkan balasan (ganjaran).”
Jadi tidur yang bernilai ibadah jika tidurnya adalah demikian.

Ibnu Rajab pun menerangkan hal yang sama, “Jika makan dan minum diniatkan untuk menguatkan badan agar kuat ketika melaksanakan shalat dan berpuasa, maka seperti inilah yang akan bernilai pahala. Sebagaimana pula apabila seseorang berniat dengan tidurnya di malam dan siang harinya agar kuat dalam beramal, maka tidur seperti ini bernilai ibadah.” (Latho-if Al Ma’arif, 279-280)

Intinya, semuanya adalah tergantung niat. Jika niat tidurnya hanya malas-malasan sehingga tidurnya bisa seharian dari pagi hingga sore, maka tidur seperti ini adalah tidur yang sia-sia. Namun jika tidurnya adalah tidur dengan niat agar kuat dalam melakukan shalat malam dan kuat melakukan amalan lainnya, tidur seperti inilah yang bernilai ibadah.

Jadi ingatlah “innamal a’malu bin niyaat”, setiap amalan tergantung dari niatnya.

Semoga Allah menganugerahi setiap langkah kita di bulan Ramadhan penuh keberkahan. Segala puji bagi Allah yang dengan segala nikmatnya, segala kebaikan menjadi sempurna. Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala aalihi wa shohbihi wa sallam, wal hamdu lillahi robbil ‘alamin.
 (MYCOPY)
Rujukan:

1. As Silsilah Adh Dho’ifah, Muhammad Nashiruddin Al Albani, Maktabah Al Ma’arif Riyadh, Asy Syamilah
2. Latho-if Al Ma’arif fil Mawaasim Al ‘Aam minal Wazho-if, Ibnu Rajab Al Hambali, Al Maktab Al Islamiy
3. Syarh Muslim, Abu Zakaria Yahya bin Syarf An Nawawi, Mawqi’ Al Islam, Asy Syamilah
4. http://www.dorar.net/enc/hadith/نوم الصائم /pt

Jumat, 17 Juni 2011

KESENIAN BANJAR

        Seni tradisional Banjar adalah unsur kesenian yang menjadi bagian hidup masyarakat dalam suku Banjar. Tradisional adalah aksi dan tingkah laku yang keluar alamiah karena kebutuhan dari nenek moyang yang terdahulu. Tradisi adalah bagian dari tradisional namun bisa musnah karena ketidamauan masyarakat untuk mengikuti tradisi tersebut.
          Kultur budaya yang berkembang di Banjarmasin sangat banyak hubungannya dengan sungai, rawa dan danau, disamping pegunungan. Tumbuhan dan binatang yang menghuni daerah ini sangat banyak dimanfaatkan untuk memenuhi kehidupan mereka. Kebutuhan hidup mereka yang mendiami wilayah ini dengan memanfaatkan alam lingkungan dengan hasil benda-benda budaya yang disesuaikan. hampir segenap kehidupan mereka serba relegius. Disamping itu, masyarakatnya juga agraris, pedagang dengan dukungan teknologi yang sebagian besar masih tradisional.
        Ikatan kekerabatan mulai longgar dibanding dengan masa yang lalu, orientasi kehidupan kekerabatan lebih mengarah kepada intelektual dan keagamaan. Emosi keagamaan masih jelas nampak pada kehidupan seluruh suku bangsa yang berada di Kalimantan Selatan.
Urang Banjar mengembangkan sistem budaya, sistem sosial dan material budaya yang berkaitan dengan relegi, melalui berbagai proses adaptasi, akulturasi dan assimilasi. Sehingga nampak terjadinya pembauran dalam aspek-aspek budaya. Meskipun demikian pandangan atau pengaruh Islam lebih dominan dalam kehidupan budaya Banjar, hampir identik dengan Islam, terutama sekali dengan pandangan yang berkaitan dengan ke Tuhanan (Tauhid), meskipun dalam kehidupan sehari-hari masih ada unsur budaya asal, Hindu dan Budha.
        Seni ukir dan arsitektur tradisional Banjar nampak sekali pembauran budaya, demikian pula alat rumah tangga, transport, tari, nyanyian dsb.
         id.wikipedia.org/wiki/Seni_tradisional_BanjarMasyarakat Banjar telah mengenal berbagai jenis dan bentuk kesenian, baik Seni Klasik, Seni Rakyat, maupun Seni Religius Kesenian yang menjadi milik masyarakat Banjar
Suku Banjar mengembangkan seni dan budaya yang cukup lengkap, walaupun pengembangannya belum maksimal, meliputi berbagai cabang seni.

Seni Tari

Seni Tari Banjar terbagi menjadi dua, yaitu seni tari yang dikembangkan di lingkungan istana (kraton), dan seni tari yang dikembangkan oleh rakyat. Seni tari kraton ditandai dengan nama "Baksa" yang berasal dari bahasa Jawa (beksan) yang menandakan kehalusan gerak dalam tata tarinya. Tari-tari ini telah ada dari ratusan tahun yang lalu, semenjak zaman hindu, namun gerakan dan busananya telah disesuaikan dengan situasi dan kondisi dewasa ini. Contohnya, gerakan-gerakan tertentu yang dianggap tidak sesuai dengan adab islam mengalami sedikit perubahan. Seni tari daerah Banjar yang terkenal misalnya :

Seni Tatah/Ukir

Motif ukiran juga diterapkan pada sasanggan yang terbuat dari kuningan.
Motif jambangan bunga dan tali bapilin dalam seni tatah ukir Banjar
Seni ukir terdiri atas tatah surut (dangkal) dan tatah babuku (utuh). Seni ukir diterapkan pada kayu dan kuningan. Ukiran kayu diterapkan pada alat-alat rumah tangga, bagian-bagian rumah dan masjid, bagian-bagian perahu dan bagian-bagian cungkup makam. Ukiran kuningan diterapkan benda-benda kuningan seperti cerana, abun, pakucuran, lisnar, perapian, cerek, sasanggan, meriam kecil dan sebagainya. Motif ukiran misalnya Pohon Hayat, pilin ganda, swastika, tumpal, kawung, geometris, bintang, flora binatang, kaligrafi, motif Arabes dan Turki.

Pencak Silat Kuntau Banjar Pencak Silat Kuntau Banjar adalah ilmu beladiri yang berkembang di Tanah Banjar dan daerah perantaun suku Banjar.

Seni Rupa Trimatra (Rumah Adat) Rumah adat Banjar ada beberapa jenis, tetapi yang paling menonjol adalah Rumah Bubungan Tinggi yang merupakan tempat kediaman raja (keraton)


Senin, 14 Maret 2011

PENGERTIAN KOREOGRAFI

      Koreografi adalah  "rancangan tari", berasal dari bahasa Yunani "χορεία", "tari" dan "γραφή", "menulis") disebut juga sebagai komposisi tari merupakan seni membuat/merancang struktur ataupun alur sehingga menjadi suatu pola gerakan-gerakan. Istilah komposisi tari bisa juga berarti navigasi  atau koneksi atas struktur pergerakan. Hasil atas suatu pola gerakan terstruktur itu disebut pula sebagai koreografi. Sedangkan orang yang merancang koreografi disebut sebagai koreografer.


     stilah koreografi pertama dikenal dalam kamus bahasa Inggris Amerika seputar tahun 1950-an. Sebelum istilah ini muncul, penamaan yang umum digunakan di film-film menyebutkannya sebagai "Ensembel pementasan oleh", "Tarian" , "Pengarah Tari",dan sebagainya. Koreografer seringkali melakukan improvisasi untuk mencari hal-hal (gerakan maupun aksesori) yang paling sesuai dengan musik yang dimainkan.id.wikipedia.org/wiki/Koreografi.


koreografi dapat diartikan pula sebagai seni menyusun/menciptakan serta mengubah gerak-gerak tarian hingga pada akhirnya menjadi sebuah tarian yang utuh dan dapat dinikmati oleh semua penikmat (seni)......,,, mohon dibantu yaa,,,,@_@


Kamis, 10 Februari 2011

seni bela diri- seni

SEJARAH PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE (SEJARAH PSHT)

 


 SALAM PERSAUDARAAN !!!!


Sejarah Persaudaraan SETIA HATI TERATE

Untuk mengetahui apa yang mungkin terjadi nanti alangkah bijaksananya apabila kita mau mempelajari dan mengerti apa yang sekarang sedang berrlangsung. Sedangkan untuk mengerti apa yang sekarang sedang berlangsung, ada baiknya apabila kita mau mempelajari kejadian – kejadian yang baru saja berlangsung, akan tetapi juga kejadian yang sudah silam. Demikian juga bila kita ingin menulis sejarah Persaudaraan Setia Hati Ternate yang mencakup satu masa yang lamanya lebih dari pada setengah abad, dapatlah dipertanggung jawabkan sepenuhnya apabila kita menengok jauh lebih ke belakang lagi dari pada masa yang ingin kita teropong itu yaitu zaman dari “Ki Ngabehi Surodiwirjo” yang merupakan guru dari “KI HADJAR HARDJO OETOMO” Pendiri Persaudaraan Setia Hati Terate.

Sejarah Persaudaraan Setia HatiPada tahun 1903, bertempat di Kampung Tambak Gringsing, Surabaya, Ki Ngabeni Surodiwirjo membentuk persaudaraan yang anggota keluarganya disebut “Sedulur Tunggal Ketjer”, sedangkan permainan pencak silatnya disebut “Djojo Gendilo”
Tahun 1912, Ki Ngabeni Surodiwirjo berhenti bekerja karrena merasa kecewa disebabkan seringkali atasannya tidak menepati janji. Selain itu suasana mulai tidak menyenangkan karena pemeintah Hindia Belanda menaruh curiga; mengingat beliau pernah melempar seorang pelaut Belanda ke sungai dan beliau telah membentuk perkumpulan pencak silat sebagai alat pembela diri, ditambah pula beliau adalah seorang pemberani, Pemerintah Hindia Belanda mulai kwatir, beliau akan mampu membentuk kekuatan bangsa Indonesia dan menentang mereka. Setelah keluar dari pekerjaannya, beliau pergi ke Tegal.
Tahun 1914, Ki Ngabehi Surodiwirjo kembali ke Surabaya dan bekerja di Djawatan Kereta Api Kalimas, dan tahun 1915 pindah ke bengkel Kereta Api Madiun. Disini beliau mengaktifkan lagi Persaudaraan yang telah dibentuk di Surabaya, yaitu “Sedulur Tunggal Ketjer”, hanya pencak silatnya sekarang disebut “Djojo Gendilo Tjipto Muljo”. Sedangkan pada tahun 1917, nama – nama tersebut disesuaikan denngan keadaan zaman diganti menjadi nama “Perssaudaan Setia Hati”

 
Add caption

Ki Hadjar Hardjo Oetomo
Salah satu murud Ki Ngabehi Surodiwirjo yang militan dan cukup tangguh, yaitu Ki Hadjar Hardjo Oetomo mempunyai pendapat perlunya suatu organisasi untuk mengatur dan menertibkan personil maupun materi pelajaran Setia Hati, untuk itu beliau meohon doa restu kepada Ki Ngabehi Surodiwirjo. Ki Ngabehi Surodiwirjo memberi doa restu atas maksud tersebut., karena menurut pendapat beliau hal – hal seperti itu adalah tugas dan kewajiban anak muridnya, sedangkan tugas beliau hanyalah “menurunkan ilmu SH”. Selain itu Ki Ngabehi Surodiwirjo berpesan kepada Ki Hadjar Hardjo Oetomo agar jangan memakai nama SH dahulu.
Setelah mendapat ijin dari Ki Ngabehi Surodiwirjo, Ki Hadjar Hardjo Oetomo pada tahun 1922 mengembangkan ilmu SH dengan nama Pencak Silat Club (P. S. C).
Karena Ki hadjar Hardjo Oetomo adalah orang SH, dan ilmu yang diajarkan adalah ilmu SH, maka lama – kelamaan beliau merasa kurang sreg mengembangkan ilmu SH dengan memakai nama lain, bukan nama SH. Kembali beliau menghadap Ki Ngabehi Surodiwirjo menyampaikan uneg – unegnya tersebut dan sekalian mohon untuk diperkenankan memakai nama SH dalam perguruannya. Oleh Ki Ngabehi Surodiwirjo maksud beliau direstui, dengan pesan jangan memakai nama SH saja, agar ada bedanya. Maka Pencak Silat Club oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo diganti dengan nama “SETIA HATI MUDA” (S. H. M).

Peranan Ki Hadjar Hardjo Oetomo Sebagai Perintis Kemerdekaan
Ki Hadjar Hardjo Oetomo mengembangkan ilmu SH di beberapa perguruan yang ada pada waktu antara lain perguruan Taman Siswo, Perguruan Boedi Oetomo dan lain – lain. Dalam mengajarkan ilmu SH beliau diantaranya adalah menamakan suatu sikap hidup, ialah “kita tidak mau menindas orang lain dan tidak mau ditindas oleh orang lain”. Walaupun pada waktu itu setiap mengadakan latihan tidak bisa berjalan lancar, karena apabila ada patroli Belanda lewat mereka segera bersembunyi; tetapi dengan dasar sikap hidup tersebut murid – murid beliau akhirnya menjadi pendekar – pendekar bangsa yang gagah berani dan menentang penjajah kolonialisme Belanda. Dibandingkan keadaan latihan masa lalu yang berbeda dengan keadaan latihan saat ini, seharusnya murid – murid SH lebih baik mutu dan segalanya dari pada murid – murid SH yang lalu. Melihat sepak terjang murid – murid Ki Hadjar Hardjo Oetomo yang dipandang cukup membahayakan, maka Belanda segera menangkap Ki Hadjar Hardjo Oetomo bersama beberapa orang muridnya, dan selanjutnya dibuang ke Digul. Pembuangan Ki Hadjar Hadjo Oetomo ke Digul berlangsung sampai dua kali, karena tidak jera – jeranya beliau mengobarkan semangat perlawanan menentang penjajah.
Selain membuang Ki Hadjar hardjo Oetomo ke Digul, Pemerintah Hindia Belanda yang terkenal dengan caranya yang licik telah berusaha memolitisir SH Muda dengan menjuluki SHM bukan SH Muda, melainkan SH Merah; Merah disini maksudnya adalah Komunis. Dengan demikian pemerintah Belanda berusaha menyudutkan SH dengan harapan SH ditakuti dan dibenci oleh masyarakat dan bangsa Indonesia. Menanggapi sikap penjajah Belanda yang memolitisir nama SH Muda dengan nama SH Merah, maka Ki Hadjar Hardjo Oetomo segera merubah nama SH Muda menjadi “Persaudaan Setia Hati Terate” hingga sampai sekarang ini.
Melihat jasa – jasa Ki Hadjar Hardjo Oetomo tersebut, maka pemerintah Indonesia mengakui beliau sebagai “Pahlawan Perintis Kemerdekaan” , dan memberikan uang pensiun setiap bulan sebesar Rp. 50.000,00 yang diterimakan kepada isteri beliau semasa masih hidup.
Setelah meninggal dunia, beliau dimakamkan di makam “Pilangbango”, yang terlatak di sebelah Timur Kotamadya Madiun, dari Terminal Madiun menuju ke arah Timur. Beliau mempunyai 2 (dua) orang putra, yaitu seorang putri yang diperisteri oleh bapak Gunawan, dan Seorang putra yang bernama bapak “Harsono” sekarang berkediaman di jalan Pemuda no. 17 Surabaya. Ibu Hardjo Oetomo meninggal pada bulan September 1986 di tempat kediamannya, di desa Pilangbango Madiun.
Rumah beliau, oleh Bapak Harsono dihibahkan kepada Persaudaraan Setia Hati Terate pada akhir tahun 1987 dengan harga Rp. 12,5 juta. Rencana Pengurus Pusat, bekas rumah kediaman pendiri Persaudaraan SH Terate tersebut akan dipugar menjadi “Museum SH Terate” agar generasi penerus bisa menyaksikan peninggalan pendahulu – pendahulu kita sejak berdiri sampai dengan perkembangannya saat ini.amien,,,


Sejarah PSHT saat periode perintisan , pembaharuan , pengembangan dan go internasional :
A. Periode Perintisan

Dalam kilas perjalanan sejarah, Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) merupakan sebuah organisasi ‘’Persaudaraan’’ yang bertujuan membentuk manusia berbudi luhur tahu benar dan salah dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam jalinan persaudaraan kekal abadi.
Organisasi ini didirikan pada tahun 1922 oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo di Desa Pilangbango, Madiun (sekarang Kelurahan Pilangbango, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun). Ki Hadjar Hardjo Oetomo adalah siswa kinasih dari Ki Ageng Soerodiwirjo (pendiri aliran pencak silat Setia Hati atai dikenal sebagai aliran SH). Ia juga tercatat sebagai pejuang perintis kemerdekaan Republik Indonesia.
Di awal perintisannya, perguruan pencak silat yang didirikan Ki Hadjar ini diberi nama Setia Hati Pencak Sport Club (SH PSC). Semula, SH PSC lebih memerankan diri sebagai basis pelatihan dan pendadaran pemuda Madiun dalam menentang penjajahan. Untuk mensiasati kolonialisme perguruan ini beberapa kali sempat berganti nama, yakni, dari SH PSC menjadi Setia Hati Pemuda Sport Club. Perubahan makna akronim ‘’P’’ dari ‘’ Pencak’’ menjadi ‘’Pemuda’’ sengaja dilakukan agar pemerintah Hindia Belanda tidak menaruh curiga dan tidak membatasi kegiatan SH PSC. Pada tahun 1922 SH PSC berganti nama lagi menjadi Seti Hati Terate. Kabarnya, nama ini merupakan inisiatif Soeratno Soerengpati, siswa Ki Hadjar —- yang juga tokoh perintis kemerdekaan berbasis Serikat Islam (SI).
B. Periode Pembaruan
Sementara itu, Proklamasi Kemerdekaan yang dikumandangkan Soekarno – Hatta pada tanggal 7 Agustus 1945 membawa dampak perubahan bagi kehidupan bangsa Indonesia. Kebebasan bertindak dan menyuarakan hak serta menjalankan kewajiban sebagai warga negara terbuka lebar dan dihargai sebagaimana mestinya. Atas restu dari Ki Hadjar Hardjo Oetomo, pada tahun 1948, Soetomo Mangkoedjojo, Darsono dan sejumlah siswa Ki Hajar, memprakarsai terselenggaranya konferensi pertama Setia Hati Terate. Hasilnya; sebuah langkah pembaharuan diluncurkan. Setia Hati Terate yang dalam awal perintisannya berstatus sebagai perguruan pencak silat di rubah menjadi “organisasi persaudaraan” dengan nama “Persaudaraan Setia Hati Terate”.
Mengapa langkah pembaharuan itu ditempuh? Alasannya, pertama agar organisasi tercinta kelak mampu mensejajarkan kiprahnya dengan perubahan zaman dan pergeseran nilai-nilai komunitas yang melingkupinya. Dengan mengubah organisasi dari yang bersifat “paguron” menjadi organisasi yang bertumpu pada “sistem persaudaraan”, berarti gaung pembaharuan telah dipekikkan dan proses perubahan telah di gelar. Yakni perubahan daya gerak organisasi dari sistem tradisional ke sistem organisasi modern. Dan organisasi modern inilah yang kelak diharapkan mampu menjawab tantangan kehidupan yang semakin kompleks.
Alasan kedua; agar organisasi yang dibidaninya itu nantinya tidak dikuasai dan bergantung pada orang-perorang sehingga kelangsungan hidup organisasi dan kelestariannya lebih terjamin.
Menyelaraskan perubahan era, dari era penjajahan ke era kemerdekaan, dalam konggres pertama SH Terate yang digelar tahun 1948, tiga butir pembaharuan dilontarkan.
1. Merubah sistem Organisasi dan Perguruan Pencak Silat (paguron) menjadi “Organisasi Persaudaraan dengan nama Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT)”
2. Menyusun Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) yang pertama.
3. Mengangkat Soetomo Mangkoedjojo sebagai ketua.
Makna kata persaudaraan dalam paradigma baru PSHT ini adalah persaudaraan yang utuh. Yakni suatu jalinan persaudaraan yang didasarkan pada rasa saling sayang menyayangi, hormat menghormati dan saling bertanggung jawab. Persaudaraan yang tidak membedakan siapa aku dan siapa kamu. Persaudaraan yang tidak terkungkung hegomoni keduniawian (drajat, pangkat dan martabat) dan terlepas dari kefanatikan SARA (suku, agama, ras dan antar golongan).
Soetomo Mengkoedjojo menyelesaikan masa bhaktinya sebagai Ketua PSHT pada tahun 1974. Pada periode ini perkembangan PSHT mulai melebar keluar wilayah Madiun. Tercatat, (5) cabang diluar Madiun berhasil didirikan. Antara lain di Surabaya, Jogjakarta, dan Solo.

C. Periode Pengembangan
Gaung pembaharuan yang telah dipekikkan lewat konferensi (semacam musyawarah : MUBES) SH Terate di Pilangbango, Madiun itu dengan arif diakui sebagai era baru perjalanan roda organisasi. Era perubahan gerak organisasi dari tradisional ke organisasi modern. Konsekuensi dari perubahan tersebut, salah satu diantaranya adalah dengan mengentalkan komitmen pengembangan organisasi agar semakin maju, berkembang dan berkualitas.
Kiprah Persaudaraan Setia Hati Terate dalam memvisualisasikan dirinya pada komitmen itu bisa dilihat melalui salah satu upaya saat berusaha mengembangkan sayapnya, merambah ke luar daerah. Dan masyarakat yang menjadi fokus pengembangannya pun cukup heterogen, mulai dari masyarakat papan atas sampai masyarakat di papan paling bawah. Tak heran, jika Persaudaraan Setia Hati Terate lantas mendapat sambutan cukup hangat dari segenap lapisan masyarakat.
Kesepakatan menjadikan daya gerak organisasi bertumpu pada “sistem di P. Jawa, tapi merambah ke luar jawa. Selama itu pula, cabang PSHT yang semula hanya 5 cabang bertambah menjadi 46 cabang.
Sepeninggal RM Imam Koesoepangat, tepatnya tanggal 16 November 1987, praktis beban dan tanggung jawab tongkat kepemimpinan PSHT beralih ke pundak Mas Tarmadji. Ibaratnya dua tanggung jawab yang semula ditanggung berdua, kini harus diemban sendiri. Meski begitu, ternyata Mas Tarmadji mampu. Terbukti berkat solidnya sistem koordinasi antar jajaran pengurus dan kadang tercinta, PSHT berhasil melesat ke kancah paradigma baru.
Selain memprioritaskan pengembangan sektor ideal, dia menggebrak lewat program pembangunan sarana dan prasarana fisik organisasi. Ditengah kesibukan memimpin banyak lembaga sosial kemasyarakatan —sebab, selain sebagai Ketua Umum PSHT H. Tarmadji Boedi Harsono, SE, juga tercatat sebagai ketua Hiswana Migas, Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia Kota Madiun, Direktur Kelompok Bimbingan Ibadah haji Al-Mabrur, dan masih banyak lagi organisasi yang dipimpin, Meski begitu, terbukti Mas Tarmadji mampu memperkokoh eksistensi PSHT, tidak saja di bidang pengembangan sarana dan prasarana phisik organisasi, tapi juga pengembangan cabang.
Melengkapi keberadaan PSHT, didirikan sebuah yayasan yang diberi nama Yayasan Setia Hati Terate. Dalam perkembangannya Yayasan Setia Hati Terate berhasil menelorkan kinarya monumental berupa lembaga pendidikan formal berupa Sekolah Menengah Industri Pariwisata Kusuma Terate (SMIP) dengan akreditasi diakui, SMIP Kusuma Terate telah berhasil mencetak siswa-siswinya menjadi tenaga terampil dibidang akomodasi perhotelan.
Sementara untuk mendukung kesejahteraan anggotanya Yayasan Setia Hati Terate juga mendirikan lembaga perekonomian berupa Koperasi Terate Manunggal. Disamping telah memiliki aset monumental berupa Padepokan PSHT yang berdiri di atas tanah seluas 12.290 M2, di Jl. Merak Nambangan Kidul Kota Madiun, organisasi ini juga terdukung sejumlah asset lain yang diharapkan mampu menyelaraskan diri dengan era globalisasi.
Data terakhir menyebutkan, Persaudaraan Setia Hati Terate kini telah memiliki 200 cabang yang tersebar di Indonesia serta 67 komisariat Perguruan Tinggi dan beberapa Komisariat Luar Negeri. Total jumlah anggota mencapai 1,5 juta lebih.

D. Go International
Ketika Mas Tarmadji Boedi Harsono, S.E dan Drs. Marwoto memimpin organisasi, kepak sayap perkembangan PSHT melesat pesat tidak hanya di dalam negeri, tapi merambah ke luar negeri. Dengan kiat PSHT Must Go International, Tarmadji berhasil melambungkan nama PSHT di kancah percaturan kultur dan peradaban dunia.
Tercatat ada beberapa  komisariat luar negeri yang berhasil dikukuhkan. Masing-masing, Komisariat PSHT Bintulu, Serawak, Malaysia, Komisariat Holland/Belanda, Komisariat Timor Loro Sae, Komisariat Hongkong ,Komisariat Moskow , Mesir , Australia ,  dll.
Dengan demikian tekad mengemban misi sekaligus juga amanat organisasi sebagimana yang termaktub dalam mukaddimah Anggaran Dasar Persaudaraan Setia Hati Terate. Yakni : ……akan mengajak serta para warganya menyingkap tabir/tirai selubung hati nurani dimana “Sang Mutiara Hidup” bertahta (Baca : Mukkaddimah Anggaran Dasar Persaudaraan Setia Hati Terate).

SALAM PERSAUDARAAN !!!!


Jumat, 28 Januari 2011

Radap Rahayu (Tari Banjar)



DEFINISI BIDAH

Oleh : Dr. Ibrahim Ruhaily dalam Mauqif Ahlus Sunnah

Para ulama telah memberikan beberapa definisi bidah. Definisi-definisi ini walaupun lafadl-lafadlnya berbeda-beda, menambah kesempurnaannya disamping memiliki kandungan makna yang sama. Termasuk definisi yang terpenting adalah

1.Definisi Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah

Syaikhul Islam Ibnu Taimiah berkata,"Bidah dalam agama adalah perkara wajib maupun sunnah yang tidak Allah dan rasu-Nya syariatkan. Adapun apa-apa yang Ia perintahkan baik perkara wajib maupun sunnah maka diketahui dengan dalil-dalil syriat, dan ia termasuk perkara agama yang Allah syariatkan meskipun masih diperslisihkan oleh para ulama. Apakah sudah dikierjakan pada jaman nabi ataupun belum dikerjakan.

2. Definisi Imam Syathibi

Beliau berkata,"Satu jalan dalam agama yang diciptakan menyamai syariat yang diniatkan dengan menempuhnya bersungguh-sungguh dalam beribadah kepada Allah".

3. Definisi Ibnu Rajab

Ibnu Rajab berkata,"Bidah adalah mengada-adakan suatu perkara yang tidak ada asalnya dalam syariat. Adapun yang memiliki bukti dari syariat maka bukan bidahwalaupun bisa dikatakan bidah secara bahasa"

4. Definisi Suyuthi

Beliau berkata,"Bidah adalah sebuah ungkapan tentang perbuatan yang menentang syariat dengan suatu perselisihan atau suatu perbuatan yang menyebabkan menambah dan mengurangi ajaran syariat".

Dengan memperhatikan definisi-definisi ini akan nampak tanda-tanda yang mendasar bagi batasan bidah secara syariat yang dapat dimunculkan ke dalam beberapa point di bawah ini :

1. Bahwa bidah adalah mengadakan suatu perkara yang baru dalam agama. Adapun mengadakan suatu perkara yang tidak diniatkan untuk agama tetapi semata diniatkan untuk terealisasinya maslahat duniawi seperti mengadakan perindustrian dan alat-alat sekedar untuk mendapatkan kemaslahatan manusia yang bersifat duniawi tidak dinamakan bidah.

2. Bahwa bidah tidak mempunyai dasar yang ditunjukkan syariat. Adapun apa yang ditunjukkan oleh kaidah-kaidah syariat bukanlah bidah, walupun tidak ditentukan oleh nash secara husus. Misalnya adalah apa yang bisa kita lihat sekarang: orang yang membuat alat-lat perang seperti kapal terbang,roket, tank atau selain itu dari sarana-sarana perang modern yang diniatkan untuk mempersiapkan perang melawan orang-orang kafir dan membela kaum muslimin maka perbuatannya bukanlah bidah. Bersamaan dengan itu syariat tidak memberikan nash tertentu dan rasulullah tidak mempergunakan senjata itu ketika bertempur melawan orang-orang kafir. Namun demikian pembuatan alat-alat seperti itu masuk ke dalam keumuman firman Allah taala,"Dan persiapkanlah oleh kalian untuk mereka (musuh-musuh) kekuatan yang kamu sanggupi".Demikian pula perbuatan-perbuatan lainnya. Maka setiap apa-apa yang mempunyai asal dalam sariat termasuk bagian dari syariat bukan perkara bidah.

3. Bahwa bidah semuanya tercela.

4. Bahwa bidah dalam agama terkadang menambah dan terkadang mengurangi syariat sebagaimana yang dikatakan oleh Suyuthi di samping dibutuhkan pembatasan yaitu apakah motivasi adanya penambahan itu agama. Adapun bila motivasi penambahan selain agama, bukanlah bidah. Contohnya meninggalkan perkara wajib tanpa udzur, maka perbuatan ini adalah tindakan maksiat bukan bidah. Demikian juga meninggalkan satu amalan sunnah tidak dinamakan bidah. Masalah ini akan diterangkan nanti dengan beberapa contohnya ketika membahas pembagian bidah. InsyaAllah.

Inilah definisi-definisi terpenting tentang bidah yang mencakup hukum-hukumnya. Telah nampak dari sisi-sisinya batasan bidah dan jelas pula kaidah-kaidahnya yang benar untuk mendefinisikannya. Adapun cakupan setiap definisi itu bagi hukum-hukum bidahmaka berbeda-beda

  Wallahu Alam.

Rabu, 19 Januari 2011

adab bersin (sunnah bersin)

copy of Nurul Al Masakin ==fb ==>  n  
moslemsunnah.wordpress.com
>

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :Sesungguhnya Allah mencintai bersin dan membenci menguap, maka apabila salah seorang dari kalian bersin dan bertahmid kepada Allah maka wajib atas seluruh muslim yang mendengarkannya untuk mengatakan : yarhamukallah (semoga Allah merahmatimu), adapun menguap maka sesungguhnya dia dari syaithan, maka apabila salah seorang dari kalian menguap maka hendaknya dia tahan semampunya….al-hadits”[ HR. Al-Bukhari (6226)]
  • Sunnahnya Orang Yang Bersin Merendahkan Suaranya

Faedahnya ialah bahwa ketika orang yang bersin –kebanyakannya- membuat suara yang tinggi yang mengganggu maka disunnahkan baginya untuk merendahkan suaranya dengan meletakkan tangannya atau pakaiannya ke wajahnya.

Meletakkan tangan atau pakaian ke mulut ada faedah yang lain yaitu : Bahwa orang yang bersin tidak aman –kebanyakan- dari keluarnya sesuatu dari mulutnya, maka disunnahkan baginya meletakkan tangannya ke mulutnya. Dan hal tersebut telah dijelaskan dalam sebuah Sunnah,

Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu meriwayatkan : “Bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila bersin beliau menutup wajah beliau dengan tangan atau pakaian beliau dan dengan demikian beliau merendahkan suaranya” [HR. At-Tirmidzi (2745) dan berkata : “hasan shahih”, Abu Daud (5029) Al-Albani berkata : “hasan shahih]
  • Sunnah Orang Yang Bersin Mengucapkan : Alhamdulillah Atau Alhadmdulillah Ala Kulli Hal

Berdasarkan hadits Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Apabila salah seorang diantara kalian bersin maka hendaknya mengucapkan Alhamdulillah…al-hadits”, pada lafazh Abu Daud : “Maka hendaknya mengucapkan Alhamdulillah ala kulli hal”

[HR. Al-Bukhari (6224) Ahmad (8417) Abu Daud (5033) Ibnul Qayyim berkata dari riwayat Abu Daud : “isnadnya shahih” (Zaad Al-Ma’ad 2/436). Al-Albani berkata di dalam shahih Abu Daud : “shahih”]
  •   Sunnah Orang Yang Mendoakan Orang Yang Bersin Mengucapkan 'Yarhamukallah'

Berdasarkan hadits Abu Hurairah yang telah lalu : bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Apabila salah seorang dari kalian bersin hendaknya mengucapkan : Alhamdulillah, dan saudaranya atau yang menemaninya mengucapkan doa untuknya : Yarhamukallahu….(al-hadits).
  •   Sunnah Orang Yang Bersin Untuk Kedua Kali Mengucapkan Setelah Yang Lain Mendoakannya : Yahdikumullahu Wa Yushlihu Balakum Atau Yarhamunallahu Wa Iyyakum Wa Yaghfiru Lana Walakum

Di dalam hadits Abu Hurairah yang lalu, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Apabila salah seorang dari kalian bersin hendaknya dia mengucapkan Alhamdulillah, dan saudaranya atau temannya mengucapkan untuknya “Yarhamukallah “, dan apabila saudaranya mengucapkan yarhamukallah maka hendaknya dia mengucapkan “Yahdikumullah wa yushlihu balakum [Yaitu urusan kalian]“. atau dia mengucapkan “Yarhamunallah wa iyyakum wa yaghfiru lana wa lakum “.

Doa tersebut dijelaskan pada riwayat hadits Nafi’ dari Ibnu Umar : “Bahwa Abdullah bin Umar apabila dia bersin dan diucapkan baginya Yarhamukallah, beliau berkata : “Yarhamunallahu wa iyyakum, wa yaghfiru lana wa lakum” [HR.Malik (1800) pentahqiq Zaad Al-Ma’ad berkata : “sanadnya shahih”. (2/437) (hasyiah 2)]


Sumber: Terjemahan dari kitab : “Kitab Al-Adab”, karya : Fu`ad bin Abdul Azis Asy-Syalhuub.

Kamis, 13 Januari 2011

Pengetahuan Dasar Tari

      Media tari adalah gerak tubuh manusia. Melalui gerak tubuh manusia dipakai untuk mengungkapkan ide-ide, perasaan, dan pengalaman sang seniman kepada orang lain.
Ciri khas gerak tari adalah gerak yang sudah diolah dari aspek tenaga, ruang, dan waktu.
        Ada dua jenis tari, yakni tari tradisional dan tari non-tradisional. Hal yang termasuk tari tradisional Indonesia adalah tari primitif, tari rakyat, dan tari klasik. Ketiga jenis tari ini tujuan upacara, hiburan, dan tontonan Sedangkan yang termasuk dalam jenis tari non-tradisional adalah tari kreasi baru, tari modern, dan tari kontemporer. Ciri khas tari kreasi baru adalah tari tradisional yang diperbaharui. Ciri khas tari modern dan tari kontemporer adalah penemuan baru dalam hal tema, bentuk, dan penyajian tari.
        Wujud tari modern dan tari kontemporer Indonesia biasanya merupakan gabungan dari unsur-unsur budaya setempat dengan unsur budaya dunia. Ada pula yang sepenuhnya menampilkan unsur budaya dunia. Ciri khas tari kontemporer Indonesia adalah menyajikan tema, bentuk yang sedang terkenal, sedang menjadi sorotan saat ini. Jika tari kontemporer cirinya menyajikan tema dan bentuk yang sedang terkenal, sedang menjadi sorotan saat ini, namun tari modern belum tentu menyajikan tema dan bentuk yang sedang terkenal saat ini.






kejadian aneh dan lucu dalam kancah sepak bola

vidio lucuuuuuuuuu @-@

Minggu, 09 Januari 2011

INTERAKSI SENI PERTUNJUKKAN WAYANG DAN POLITIK (resuman teknik tari)

Pengantar dalam Isi Mengenai seni Pewayangan (Seni Pertunjukkan Wayang)
Di dalam masyarakat (Indonesia), produksi kesenian yang cukup tinggi nilainya ialah pewayangan yang diproduksi dan dikonsumsi oleh masyarakat sendiri. Dalam artian luasnya, seni tersebut lahir dan berkembang dalam masyarakat yang dilingkupi oleh berbagai system social. System social tersebut mempunyai pengaruh penting dalam membentuk suatu kreativitas seni khususnya pewayangan.
Fungsi Seni dalam konteks ini:
a. Fungsi primer
Dimana dalam fungsi primer ini, seni pewayangan menempatkan dirinya pada pencerahan jiwa manusia yang mendalam.
b. Fungsi sekunder
Sedangkan dalam fungsi ini ,seni pewayangan dijadikan kendaraan untuk mencapai tujuan tertentu yang dilakukan oleh pihak system social, khususnya terlihat pada jalur system politik.

Pada dasarnya, pihak elit penguasa ingin mencapai tujuan dengan cara praktis, yaitu mempergunakan media wayang untuk mempercepat pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat segmen menengah ke bawah. Jadi intinya yaitu mengindikasikan adanya keterlibatan dalang terhadap praktik perpolitikkan yang dilakukan para elit penguasa (dalang sebagai penyambung lidah para legitimator).
Adapun tujuan dari pembahasan ini adalah ingin memberikan gambaran tentang hubungan timbale balik antara seni pewayangan dan system kekuasaan, sehingga dapat diketahui dengan jelas bagaimana system kekuasaan berpengaruh terhadap seni pewayangan baik wujud maupun aslinya.
Segi Permasalahan:
a. Bagaimana intervensi system kekuasaan dalam seni pewayangan?
b. Bagaimana paradigma wayang dalam system kekuasaan di Negara Indonesia?


1) Intervensi Kekuasaan Dalam seni Pewayangan
Dari zaman kerajaan dulu hingga dewasa ini, kehidupan seni pewayangan dipengaruhi oleh system kekuasaan. Campur tangan yang kuat dari pihak penguasa terhadap seni ini ,dapat dilihat dari inisi yang disampaikan yakni bermuatan pesan-pesan politik penguasa.
Kekuasaan merupakan unsure pokok dari politik selain state, decisionmaking, policy, dan distribution. Kekuasaan ini diartikan sebagai kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang lain atau kelompok lain sesuaidengan keinginan dari pelaku (iniriam budiarjo 1972:9-10).
Seperti dikemukakan oleh Umar Kayam bahwa system kekuasaan merupakan suatu system yang paling berpengaruh bahkan membawahi dari berbagai system social yang menggerakan dinamika masyarakat termasuk dalam seni pertunjukkan wayang (1999:1).

Intervensi system kekuasaan terhadap seni pewayangan telah berjalan sejak masa kerajaan.
Pada zaman kerajaan islam, seni pewayangan dipakai sebagai alat dakwah oleh para penyebar agama Islam. Seperti sunan Kalijaga yang memanfaatkan seni peewayangan untuk menarik masyarakat agar berbondong-bondong untuk masuk Islam.
Pada zaman kerajaan Surakarta, wayang dipakai sebagai alat legimitasi raja. Bukti dari intervensi ini terlukis jelas pada janturan jejer (deskripsi alang pada adegan pertama) yan selalu mengungkapkan keadaan negara persis dengan keadaan Kraton Surakarta yang senyatanya.
Lakon wahyumakutarama, Wahyu Cakraningrat dan lain-lain jika kita lihat pada isinya sangat terkait erat dengan usha melegitimasi diri dari para penguasa kerajaan. Seperti halnya pada adegan dalam bangunan lakon wayang, seperti perang antara Sarapada dengan celeng atau macan. Peperangan ini menyiratkan maksud bahwa ada usaha orang jawa(disimbolkan sarapada- melawa belanda yang disimbolkan celeng/macan).
Darsiti Soeratman melukiskan bahwa symbol peperangan antara orang Jawa melawan Belanda dapat dilihat pada upacara rampongan , yakni adu banteng melawan harimau, yang pada akhrnya harimau mati dirajam prajurit yang mengelilingi arena tersebut(1998:165). ….. …,.., .

INTERAKSI SENI PERTUNJUKKAN WAYANG DAN POLITIK (resuman teknik tari)

file:///C:/Documents%20and%20Settings/user/My%20Documents/INTERAKSI%20SENI%20PERTUNJUKKAN%20WAYANG%20DAN%20POLITIK%20(resuman%20teknik%20tari).pdf

chord dan lirik lagu Bunda (Melly Goeslow)

C           Am
Ku Buka Album Biru
F                 G
Penuh Debu Dan Usang
Em                        Am
Ku Pandangi Semua Gambar Diri
F                     G
Kecil Bersih Belum Ternoda

C                Am
Pikirkupun Melayang
F                 G
Dahulu Penuh Kasih
Em              Am
Teringat Semua Cerita Orang
F          G       C
Tentang Riwayatku

Reff#
Em    Am      F                   C
Kata Mereka Diriku Slalu Dimanja
Em    Am      F                  G
Kata Mereka Diriku Slalu Ditimang

C                 Am
Nada Nada Yang Indah
F                 G
Slalu Terurai Darinya
Em              Am
Tangisan Nakal Dari Bibirku
F                G
Takkan Jadi Deritanya

C                  Am
Tangan Halus Dan Suci

F                 G
Tlah Mengangkat Diri Ini
Em              Am
Jiwa Raga Dan Seluruh Hidup
F      G         C
Rela Dia Berikan

BACK TO REFF

C  G        Am               Em
Oh Bunda Ada Dan Tiada Dirimu
F               G                  C
Kan Slalu Ada Di Dalam Hatiku …